VIVAnews - Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur sepakat mendukung penutupan lokalisasi Dolly. Sebaliknya, jika tidak segera dilakukan, pihaknya mengancam akan melakukannya dengan paksa.
"Kami tetap menunggu keputusan Majelis Ulama Indonesia. Jika MUI diam atau tidak berani memutuskan, kami akan mengambil langkah terbaik," kata Wakil Ketua FPI Jatim, KH Dhofir, Senin, 25 Oktober 2010.
Dia menegaskan, jika pemerintah tidak segera melakukan, berarti tidak takut dengan murka Allah SWT, termasuk ikut membiarkan berbagai bencana yang terus terjadi di Indonesia. Serta, sengaja membiarkan penyakit masyarakat itu menjadi awal terjadinya berbagai penyimpangan.
"Kita bisa melihat, bencana telah terjadi di mana-mana. Itu karena maksiat telah merajalela," kata KH Dhofir.
Menanggapi makin santernya desakan penutupan lokalisasi Dolly, yang tersohor dan terbesar di Asia. Saka, pemilik beberapa wisma di gang Dolly mengaku tidak keberatan. "Tidak masalah kalau pemerintah mau menutup Dolly. Tapi harus dilakukan dengan matang, bagaimana solusi setelah penutupan. Ini tanggung jawab Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim," kata Saka.
Menurut dia, jika tidak ada solusi, dikhawatirkan banyak PSK yang keleleran atau pindah di pinggir jalan. Dia juga meminta pemerintah setempat menertibkan dulu para PSK yang selama ini masih beroperasi di sejumlah jalanan di Surabaya. "Kita tidak boleh tutup mata, masih banyak PSK yang mangkal di sejumlah ruas jalan di kota ini," ujar Saka.
sumber = http://id.news.yahoo.com/viva/20101025/tpl-fpi-ancam-tutup-lokalisasi-dolly-fa55e98.html
No comments:
Post a Comment