|
|
---|
|
---|
MODIF YAMAHA MIO BODY MOTO GP
YAMAHA MIO MODIF FINO
Yamaha Mio 2007 (Jakarta)
Di road race, regulasi untuk balap skubek sampai saat ini masih belum ada patokan pasti. Maksudnya, bisa dibore up segede-gedenya asal tahan selama bergasing di tiap lap yang disediakan. Wajar kalau supporting race ini dititeli matic open.
Karena alasan ketahanan tadi, mengusung kapasitas silinder terlalu gambot bukan jaminan bisa kencang dan menang. Beda sama drag bike atau balap liar yang singkat dan paling umum treknya lurus. Tak ayal kecepatan lebih diutamakan dibanding ketahanan.
“Makanya buat di road race, idealnya ubahan mesin jangan terlalu ekstrem. Pokoknya asal tenaga bawah mudah dikail dan atas tetap terisi. Daya tahan jadi pertimbangan paling penting,” buka Choki yang sukses mengantarkan Mariasan ‘Marco’ Kocek pembalap tim SHC JP Racing Motora berapa kali menjuarai kelas ini.
Choki yang katanya bikin mesin bareng Marco dan rekan setimnya, untuk mendongkrak silinder Mio biar galak di putaran bawah, silinder blok diisi piston RGS. Buatan Thai punya diameter 70 mm dan stroke 74 mm, menurutnya sudah cukup. Meskipun total cc yang didapat setelah penambahan paking tebal di bagian silinder bawah, cuma 283 cc atau masih di bawah 300 cc.
Meski pembesaran silinder tidak terlalu ekstrem, menurutnya bentuk kepala piston tidak perlu lagi dimodif untuk mendapatkan kompresi tinggi. Beda sama di motor bebek yang diameter piston dibatasi regulasi, makanya yang diakali bentuk kepala piston.
“Namun biar kompresi tetap tinggi, lingkar luar piston cuma ditirus 12 derajat. Sama seperti bentuk squish di kubah head yang pakai klep in (34 mm) dan ex (29 mm) dari Toyota Camry. Trus biar piston tahan impact, tepat di sekeliling lubang pen dipertebal las argon supaya nggak gampang patah juga mentok bandul kruk-as,” timpal Marco.
Mengimbangi pembesaran kapasitas silinder, kucuran gas bakar yang disuplai karbu NSR150 SP 28 mm dengan spuyer 50/130. Debit gas bakar masuk diatur kem Kawahara yang dipapas pantatnya 1 mm klep in juga out-nya. Apalagi Marco mengklaim berani papas cuma segitu karena karakter durasi kem Kawahara pas-nya cuma buat putaran atas.
Baru deh sisa gas bakar dilepas knalpot Kawahara. Itu biar tendangan balik tetap ada dan nggak kedodoran di putaran bawah.
BIG PULLY |
![]() “Biar tenaga tidak siem di trek lurus maupun di tikungan, gir reduksi girboks dipasang setingan berat, yaitu 17/39,” ujar Marco yang merasakan setingan girboks itu paling pas di trek dadakan. |
SOK ENAK DISETING |
Tenaga besar di Mio yang berbodi imut butuh suspensi ![]() Marco mempercayakan produk terbaru JP Racing bergaran RRGS. Katanya lebih enak dan mudah untuk seting kekerasan per, oli maupun gas dengan mengandalkan sistem klik. Pantas enak, wong tinggal ‘klik’. |
DATA MODIFIKASI | |
Ban | Battlax ring 16 |
Motor starter | Mitsuba |
Per klep | Honda Sonic |
Busi | NGK CR7EH (Honda Karisma) |
Yamaha Mio 2007 (Jakarta)
Di road race, regulasi untuk balap skubek sampai saat ini masih belum ada patokan pasti. Maksudnya, bisa dibore up segede-gedenya asal tahan selama bergasing di tiap lap yang disediakan. Wajar kalau supporting race ini dititeli matic open.
Karena alasan ketahanan tadi, mengusung kapasitas silinder terlalu gambot bukan jaminan bisa kencang dan menang. Beda sama drag bike atau balap liar yang singkat dan paling umum treknya lurus. Tak ayal kecepatan lebih diutamakan dibanding ketahanan.
“Makanya buat di road race, idealnya ubahan mesin jangan terlalu ekstrem. Pokoknya asal tenaga bawah mudah dikail dan atas tetap terisi. Daya tahan jadi pertimbangan paling penting,” buka Choki yang sukses mengantarkan Mariasan ‘Marco’ Kocek pembalap tim SHC JP Racing Motora berapa kali menjuarai kelas ini.
Choki yang katanya bikin mesin bareng Marco dan rekan setimnya, untuk mendongkrak silinder Mio biar galak di putaran bawah, silinder blok diisi piston RGS. Buatan Thai punya diameter 70 mm dan stroke 74 mm, menurutnya sudah cukup. Meskipun total cc yang didapat setelah penambahan paking tebal di bagian silinder bawah, cuma 283 cc atau masih di bawah 300 cc.
Meski pembesaran silinder tidak terlalu ekstrem, menurutnya bentuk kepala piston tidak perlu lagi dimodif untuk mendapatkan kompresi tinggi. Beda sama di motor bebek yang diameter piston dibatasi regulasi, makanya yang diakali bentuk kepala piston.
“Namun biar kompresi tetap tinggi, lingkar luar piston cuma ditirus 12 derajat. Sama seperti bentuk squish di kubah head yang pakai klep in (34 mm) dan ex (29 mm) dari Toyota Camry. Trus biar piston tahan impact, tepat di sekeliling lubang pen dipertebal las argon supaya nggak gampang patah juga mentok bandul kruk-as,” timpal Marco.
Mengimbangi pembesaran kapasitas silinder, kucuran gas bakar yang disuplai karbu NSR150 SP 28 mm dengan spuyer 50/130. Debit gas bakar masuk diatur kem Kawahara yang dipapas pantatnya 1 mm klep in juga out-nya. Apalagi Marco mengklaim berani papas cuma segitu karena karakter durasi kem Kawahara pas-nya cuma buat putaran atas.
Baru deh sisa gas bakar dilepas knalpot Kawahara. Itu biar tendangan balik tetap ada dan nggak kedodoran di putaran bawah.
BIG PULLY |
![]() “Biar tenaga tidak siem di trek lurus maupun di tikungan, gir reduksi girboks dipasang setingan berat, yaitu 17/39,” ujar Marco yang merasakan setingan girboks itu paling pas di trek dadakan. |
SOK ENAK DISETING |
Tenaga besar di Mio yang berbodi imut butuh suspensi ![]() Marco mempercayakan produk terbaru JP Racing bergaran RRGS. Katanya lebih enak dan mudah untuk seting kekerasan per, oli maupun gas dengan mengandalkan sistem klik. Pantas enak, wong tinggal ‘klik’. |
DATA MODIFIKASI | |
Ban | Battlax ring 16 |
Motor starter | Mitsuba |
Per klep | Honda Sonic |
Busi | NGK CR7EH (Honda Karisma) |
Yamaha Motor Indonesia MIO
Spesifikasi
* Nama Produk : MIO
* Tipe Produk : Automatic
* Harga Mio Standar : Rp. 10,560,000 (Maret 2007).
* Harga Mio Sporty : Rp. 11,285,000 (Maret 2007).
* Mesin
o Tipe Mesin : 4 langkah, SOHC 2-Klep pendingin udara
o Diameter x Langkah : 50.0 x 57.9 mm
o Volume Silinder : 113.7 CC
o Perbandingan Kompresi : 8.8 : 1
o Kopling : Kering, Sentrifugal Otomatis
o Susunan Silinder : Tunggal
o Karburator : NCV24x1 (Keihin)
o Sistem Pengapian : DC-CDI
o Pelumas : Wet Sump
o Kapasitas Oli Mesin : 0.9 Liter
o Transmisi : V-Belt Otomatis
o Rasio Gigi : 2.399 - 0.829
o Caster / Trail : 26.5 derajat/ 100 mm
o Sistem Rem Depan : Hydraulic Single Disc
o Sistem Rem Belakang : Drum
* Chasis
o Tipe Rangka : Steel Tube
o Kapasitas Tangki : 3,7 Liter
o Jarak Sumbu Roda : 1,240 mm
o Jarak ke Tanah : 130 mm
o Tinggi Tempat Duduk : 745 mm
* Suspensi / Ban
o Suspensi Depan : Teleskopik
o Suspensi Belakang : Teleskopik
o Ukuran Ban Depan : 70/90-14MC 34P
o Ukuran Ban Belakang : 80/90-14MC 34P
o Sistem Starter : Kick & Electric
* Performa (klaim pabrik)
o Daya Maksimum : 6.54 Km (8.9 ps) / 8,000 rpm
o Torsi Maksimum : 7.84 Nm (0.88 kgf.m) / 7,000 rpm
* Garansi
o 3 tahun/ 36.000 Km : Mesin (sesuai ketentuan)
o 2 tahun : kelistrikan (Rotor, Stator, CDI, Ignition Coil, Motor Starter Assy)
o 6 bulan/ 6.000 Km : Umum (di luar kelistrikan)
o SERVIS GRATIS : 4 kali + 2 kali oli mesin